Matius 19:13-26
Pelajaran hakekat hati seorang anak:
1. Anak selalu rindu kembali kepada Bapanya (Matius 19:13-26)
Seorang anak pasti ingin dekat dengan ayahnya. Seperti anak yang hilang, walaupun dia terhilang begitu lama dan jauh dari ayahnya yang mencintainya. Saya percaya dalam hatinya yang terdalam, dia merindukan untuk pulang ke rumah ayahnya.
2. Seorang anak ingin melakukan yang terbaik bagi orang tuanya
Jika kita konseling, kita sering berkata “Kak, tolong mengerti aku..”, Saudaraku, Tuhan telah mengerti setiap diri kita, tetapi yang menjadi pokok masalah, kita tidak mungkin hidup dalam kondisi yang minta terus dikasihani terus oleh Bapa kita!
Story : Ada seorang anak ingin memberikan yang terbaik bagi orang tuanya. Kisah seorang ayah pemanjat tebing , mati karena kesalahannya dalam aktifitasnya memanjat tebing. Sedangkan anaknya memiliki cacat tulang belakang. Anaknya memakai tangan untuk berjalan. Apa yang dilakukannya saat ayahnya meninggal dunia? Untuk membuktikan cintanya pada ayahnya, dia memanjat tebing dengan kedua tangannya, sampai akhirnya dia sampai dipuncak gunung dan sampai di puncak, dia mengeluarkan selembar kertas, “papa.. aku naik ke puncak gunung ini, dan aku akan menyelesaikan pekerjaanmu.. karena aku mengasihi papa. ..”
Apakah ada anak yang sengaja memberikan nilai jelek pada papanya supaya papanya menjadi marah? Jikapun ada, saya percaya berarti anak itu sedang mencari perhatian dari papanya. Ada yang mencari perhatian dengan cara yang benar, ada juga dengan cara yang salah.
Hahekat seoranga akan adalah rindu diperhatikan oleh ayahnya. Ada orang yang tidak pernah menjumpai ayahnya selama hidupnya, saya percaya dalam hatinya yang paling dalam dia pasti merindukan kehadiran ayahnya “ Dimana ayahku berada?! kalau ketemu akan kupukul, kutampar, setelah itu aku akan peluk dia dan berkata “Mengapa kau tinggalkan aku? Aku cuma ingin tahu…” kesedihannya begitu dalam karena kerinduannya kepada ayahnya. Seorang anak pasti ingin membuat kebangaan di hati ayahnya.
Story : Ketika saya pelayanan kunjungan di Rumah Sakit sewaktu SMA, disana ada seorang anak yang baru saja ditinggalkan papanya untuk selamanya. Semuanya menjadi sedih dan menangis, tetapi saya tidak bisa lupakan waktu itu, ada satu anak yang menangis dengan sangat keras dan meraung-raung pada ayahnya. Dia berteriak “Pa, kembali papa! jangan mati, aku belum bisa menunjukkan siapa sebenarnya diriku padamu! Aku belum membanggakan hatimu! Jangan mati dulu, pa!!” dia menjadi kalap di Rumah Sakit itu kemudian diantar keluar oleh kakaknya. Diluar ruangan itu, dia dorong kakaknya dengan keras dan berteriak sambil menangis “Kamu sudah pernah buat papa bangga, tapi ..tapi aku belum pernah buat papa bangga! kamu dak ngerti!”.
Saudaraku, Apakah anda sudah membuat ayah anda di bumi dan di Sorga bangga?
Story : Anak muda yang kaya raya dalam Alkitab menjadi begitu sedihnya saat menjumpai Yesus, dia tidak bisa merelakan hartanya demi mengikut Yesus, dan dia pergi dengan kecewa. Dia bukan pada Tuhan, tetapi pada dirinya sendiri karena begitu banyaknya dia terikat dengan dunia ini dan tidak dapat memberikan seluruhnya yang terbaik pada Bapa di Sorga. (Matius 19: 16-22)
Seorang anak selalu rindu menjadi kebanggaan ayahnya dan rindu memberikan yang terbaik bagi Bapa. Jangan biarkan ikatan apapun menghalangi kita untuk memberikan yang terbaik bagi Bapa kita di Sorga.
3. Ketika dia yakin dan mengerti bahwa ayahnya mencintainya, dia akan lakukan segalanya buat ayahnya.
Story : Dia lima bersaudara dan anak yang bungsu. Seorang ayah pasti ingin memberikan warisan kepada anak-anaknya, entah itu adalah ayah yang baik atau buruk. Dan ketika anak bungsu ini berkata pada papanya “Pa, aku ingin jadi direktur di perusahaan papa, aku kan orang yang lulusannya bagus dan lebih cerdas dari kakak-kakak..” Tetapi yang terjadi, ayahnya tidak memberikan perusahaan itu pada anak bungsunya. Sebelum meninggal, Ayahnya menuliskan surat wasiat pada anak bungsu itu “Nak, sebelum kamu memimpin perusahaan, belajarlah untuk rendah hati terlebih dahulu..”
Tidak ada seorang Ayahpun yang ingin menyakiti anak-anaknya. Tetapi dosa, beban, ikatan yang membuat sang Ayah terpaksa melakukan apa yang menyakiti kita, kadang itu terjadi diluar akal sehatnya sebagai manusia biasa.
Saudara, ada anak yang begitu menarik hati bapaya. Apakah kita menarik hati Bapa kita dengan cara yang negatif atau dengan cara yang Dia sukai? Hari ini Bapa rindu kita menjawab tantangan dari sorga…
Ps. Daniel Shane
Tidak ada komentar:
Posting Komentar