Rabu, 16 Maret 2016

Bahasa Roh (Bahasa Lidah) Untuk Doa, Pujian, dan Penyembahan Sehari-Hari


Bahasa Roh merupakan sarana yang mendukung orang kristen hidup dalam Tuhan-sarana yang kuat dan akan memberi kuasa untuk berdoa,memuji dan menyembah. Berbasaha Roh memberdayakan orang kristen untuk berdoa,memuji,menyembah Tuhan secara efektif (1 korintus 14:14-18). Kepada orang-orang kristen di Korintus,Paulus menulis tentang menyanyi dan berdoa dalam Roh dan memuji dengan Roh. Ia juga menulis kepada jemaat di Efesus tentang berdoa dan menyanyi dalam Roh. Efesus 5: “5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
5:19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.”
Karakteristik bahasa Roh memungkinkan orang-orang kristen menyentuh hati Bapa dan MenyembahNya. Mereka merasa kuat ketika berbahasa Roh karena Tuhan menjamah roh mereka dengan kemuliaan dan kebesaranNya. Pada gilirannya,ini memicu respons dalam pujian penyembahan. Berbasa Roh terus-menerus akan menuntun orang-orang percaya untuk memuliakan Tuhan dalam seluruh segi kehidupannya. Doa,Pujian,dan Penyembahan yang intens seperti itu akan memberi kuasa kepada mereka. Kuasa  itu datang dari hubungan dengan Roh Kudus. Mereka mengenal hatinya dan melihat perbuatan tanganNya.
Kita sering mendengar orang-orang kristen bersaksi bahwa Roh Kudus berbicara,memberi arahan,memimpin,melindungi,dan mebimbing mereka dalam berbagai situasi. Sebagai mana Jack Deree menulis dalam surprised by the voice of God bahwa Allah melaui Roh Kudus berbicara lewat Alkitab,memberi mimpi,muncul dalam mimpi,memberi kesan, dan melakukan mujizat melalui hamba-bambaNya. Bahasa Roh semestinya menggerakan doa,pujian dan penyembahan yang berapi-api.doa,pujian,dan penyembahan seperti ini membuahkan kuasa yang menakjubkan.
Dr.David Lim berkata dalam perjanjian baru,bahasa Roh adalah sesuatu yang lebih dari pada tanda yang dapat dilihat dari luar tentang penguatan batin. Ini bagian dari penguatan yang perlu di gunakan setiap hari secara efektif dalam kehidupan kita.
Bahasa Roh untuk Peperangan
Rohani
Manfaat bahasa Roh adalah memberi kita kuasa untuk bertempur dalam peperangan Rohani. Efesus 6: “6:17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
Paulus memberi dorongan kepda orang-orang efesus untuk berdoa setiap waktu dalam Roh dengan segala doa dan permohonan. Bila kita membaca Efesus 6:10-16 kita bisa menyimpulkan bahwa Roh Kudus dan Bahasa Roh adalah kunci untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam alam Roh. Efes 6: “6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
6:11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
6:13 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
6:14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
6:15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
6:16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
Perjuangan orang kristen bukanlah melawan daging dan darah, melainkan melawan pemerintah-pemerintah,penguasa-penguasa,penghulu-penghulu dunia yang gelap ini,dan roh jahat di udara. Bahasa Roh merupakan senjata pamungkas dalam gudang persenjataan orang percaya.

Bahasa Roh untuk Doa
Syafaat dan Permohonan
Salah satu alasan Rasul Paulus menasehati kita untuk berdoa dalam Roh adalah supaya kita menggunakan untuk menaikan doa syafaat dan permohonan. Efesus 6 : “6:17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,
6:20 yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.”
Karena itu berbahsa Roh bisa membantu setiap orang percaya menaikan permohonan dan doa syafaat. Dalam kelemahannya, orang percaya mengerang dalam batinnya dengan bantuan Roh Kudus yang menaikan Doa syafaat bagi dirinya. Roma 8 : ” 8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.”
Roma 8 : “8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.”
Keluhan-keluhan yang tidak terucapkan ini bisa di hubungkan dengan Roh Kudus. Roh Kudus menaikan doa seperti itu dari hati orang percaya. Ini mungkin mencgacu pada glossolalia bagi orang-orang  kristen untuk mengungkapkan erangan hati yang tak terungkapkan dengan kata-kata. Melalui karunia Roh Kudus,orang kristen mengungkapkan hal-hal yang tak terungkapkan.
Paulus memandang katunia bahasa Roh  sebagai karunia yang digunakan dalam doa pribadi,doa syafaat untuk orang lain,dan mengutarakan kerinduan dan keluhan yang tidak dpat di utarakan. Jadi bahasa Roh dapat menaikan permohonan dan doa syafaat.
Intensitas doa semacam itu sering kali menuntun oran-orang kristen mendapatkan jawaban Doa yang terkadang Dramatis.dalam kisah para rasul 12 : 5-8,Petrus di tuntun keluar dari penjara oleh Malikat Tuhan. ini merupakan jawaban doa yang terus-menerus dari jemaat.
Contoh lain tertera dalam kisah para rasul 16:25-26 ketika Paulus dan Silas di penjara di filipi. Kira-kira tengah malam ketika mereka sedang berdoa dan menyanyi ( dalam bahasa Roh bila di pandang dari nasehatnya kepada orang-orang di Efesus dalam pasal 6:18).gempa bumi dasyat mengguncangkan penjara. Hasilnya,kepala penjara dan keluarganya di selamatkan.
 
 karya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar