Bahasa Roh
merupakan sarana yang mendukung orang kristen hidup dalam Tuhan-sarana yang
kuat dan akan memberi kuasa untuk berdoa,memuji dan menyembah. Berbasaha Roh
memberdayakan orang kristen untuk berdoa,memuji,menyembah Tuhan secara efektif
(1 korintus 14:14-18). Kepada orang-orang kristen di Korintus,Paulus menulis
tentang menyanyi dan berdoa dalam Roh dan memuji dengan Roh. Ia juga menulis
kepada jemaat di Efesus tentang berdoa dan menyanyi dalam Roh. Efesus 5: “5:18
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu,
tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
5:19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam
mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi
Tuhan dengan segenap hati.”
Karakteristik bahasa Roh memungkinkan
orang-orang kristen menyentuh hati Bapa dan MenyembahNya. Mereka merasa kuat
ketika berbahasa Roh karena Tuhan menjamah roh mereka dengan kemuliaan dan
kebesaranNya. Pada gilirannya,ini memicu respons dalam pujian penyembahan.
Berbasa Roh terus-menerus akan menuntun orang-orang percaya untuk memuliakan
Tuhan dalam seluruh segi kehidupannya. Doa,Pujian,dan Penyembahan yang intens
seperti itu akan memberi kuasa kepada mereka. Kuasa itu datang dari hubungan dengan Roh Kudus.
Mereka mengenal hatinya dan melihat perbuatan tanganNya.
Kita sering mendengar orang-orang kristen
bersaksi bahwa Roh Kudus berbicara,memberi arahan,memimpin,melindungi,dan
mebimbing mereka dalam berbagai situasi. Sebagai mana Jack Deree menulis dalam surprised by the voice of God bahwa
Allah melaui Roh Kudus berbicara lewat Alkitab,memberi mimpi,muncul dalam
mimpi,memberi kesan, dan melakukan mujizat melalui hamba-bambaNya. Bahasa Roh
semestinya menggerakan doa,pujian dan penyembahan yang
berapi-api.doa,pujian,dan penyembahan seperti ini membuahkan kuasa yang
menakjubkan.
Dr.David Lim berkata dalam perjanjian
baru,bahasa Roh adalah sesuatu yang lebih dari pada tanda yang dapat dilihat
dari luar tentang penguatan batin. Ini bagian dari penguatan yang perlu di
gunakan setiap hari secara efektif dalam kehidupan kita.
Bahasa
Roh untuk Peperangan
Rohani
Manfaat
bahasa Roh adalah memberi kita kuasa untuk bertempur dalam peperangan Rohani.
Efesus 6: “6:17
dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu
di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak
putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
Paulus memberi
dorongan kepda orang-orang efesus untuk berdoa setiap waktu dalam Roh dengan
segala doa dan permohonan. Bila kita membaca Efesus 6:10-16 kita bisa
menyimpulkan bahwa Roh Kudus dan Bahasa Roh adalah kunci untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan dalam alam Roh. Efes 6: “6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di
dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
6:11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya
kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan
daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa,
melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
6:13 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah,
supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap
berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
6:14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan
berbajuzirahkan keadilan,
6:15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil
damai sejahtera;
6:16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab
dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
Perjuangan orang kristen bukanlah melawan
daging dan darah, melainkan melawan
pemerintah-pemerintah,penguasa-penguasa,penghulu-penghulu dunia yang gelap
ini,dan roh jahat di udara. Bahasa Roh merupakan senjata pamungkas dalam gudang
persenjataan orang percaya.
Bahasa Roh untuk Doa
Syafaat dan Permohonan
Salah satu
alasan Rasul Paulus menasehati kita untuk berdoa dalam Roh adalah supaya kita
menggunakan untuk menaikan doa syafaat dan permohonan. Efesus 6 : “6:17
dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu
di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak
putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka
mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku
memberitakan rahasia Injil,
6:20 yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan.
Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya
aku berbicara.”
Karena itu
berbahsa Roh bisa membantu setiap orang percaya menaikan permohonan dan doa
syafaat. Dalam kelemahannya, orang percaya mengerang dalam batinnya dengan
bantuan Roh Kudus yang menaikan Doa syafaat bagi dirinya. Roma 8 : ” 8:23
Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung
Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai
anak, yaitu pembebasan tubuh kita.”
Roma 8 : “8:26
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu,
bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada
Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui
maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk
orang-orang kudus.”
Keluhan-keluhan yang tidak terucapkan ini
bisa di hubungkan dengan Roh Kudus. Roh Kudus menaikan doa seperti itu dari
hati orang percaya. Ini mungkin mencgacu pada glossolalia bagi orang-orang
kristen untuk mengungkapkan erangan hati yang tak terungkapkan dengan
kata-kata. Melalui karunia Roh Kudus,orang kristen mengungkapkan hal-hal yang
tak terungkapkan.
Paulus memandang katunia bahasa Roh sebagai karunia yang digunakan dalam doa
pribadi,doa syafaat untuk orang lain,dan mengutarakan kerinduan dan keluhan
yang tidak dpat di utarakan. Jadi bahasa Roh dapat menaikan permohonan dan doa
syafaat.
Intensitas doa semacam itu sering kali
menuntun oran-orang kristen mendapatkan jawaban Doa yang terkadang
Dramatis.dalam kisah para rasul 12 : 5-8,Petrus di tuntun keluar dari penjara
oleh Malikat Tuhan. ini merupakan jawaban doa yang terus-menerus dari jemaat.
Contoh lain tertera dalam kisah para rasul
16:25-26 ketika Paulus dan Silas di penjara di filipi. Kira-kira tengah malam
ketika mereka sedang berdoa dan menyanyi ( dalam bahasa Roh bila di pandang
dari nasehatnya kepada orang-orang di Efesus dalam pasal 6:18).gempa bumi
dasyat mengguncangkan penjara. Hasilnya,kepala penjara dan keluarganya di
selamatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar